
‘Ini akan menjadi pembatasan yang tidak dapat diterima pada kebebasan bergerak. Saya meminta Taliban untuk segera mengklarifikasi pernyataan mereka,’ kata Hugo Shorter, kuasa usaha Inggris untuk Afghanistan.
KABUL, Afghanistan – Pengumuman pemerintah Taliban bahwa mereka akan membatasi warga Afghanistan meninggalkan negara itu dalam keadaan tertentu menarik perhatian Amerika Serikat dan Inggris minggu ini di tengah kekhawatiran mereka dapat menghambat upaya evakuasi yang sedang berlangsung.
Juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan pada konferensi media pada hari Minggu, 27 Februari, bahwa warga Afghanistan tidak akan diizinkan meninggalkan negara itu kecuali mereka memiliki tujuan yang jelas dan bahwa perempuan tidak dapat bepergian ke luar negeri untuk belajar tanpa wali laki-laki.
Hugo Shorter, kuasa usaha Inggris untuk Afghanistan, mengatakan dalam sebuah Tweet pada hari Senin, 28 Februari, mereka telah melihat pernyataan Taliban.
“Ini akan menjadi pembatasan yang tidak dapat diterima pada kebebasan bergerak,” katanya. “Saya meminta Taliban untuk segera mengklarifikasi pernyataan mereka.”
Tidak segera jelas apakah rencana itu akan menghambat upaya pemerintah dan organisasi internasional untuk mengevakuasi ribuan warga Afghanistan yang telah bekerja dengan kedutaan, militer dan proyek asing dan memenuhi syarat untuk suaka di negara-negara Barat tetapi masih di Afghanistan.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada Senin malam bahwa mereka terlibat dengan Taliban atas masalah ini.
“Kami telah melihat pernyataan Taliban yang dilaporkan di media dan telah menyuarakan keprihatinan kami dengan Taliban,” kata juru bicara itu.
“Kemampuan kami untuk memfasilitasi relokasi bagi sekutu Afghanistan kami bergantung pada Taliban yang memenuhi komitmennya untuk melewati jalur bebas,” tambah juru bicara itu.
Mujahid mengatakan pembatasan perjalanan Taliban akan berlaku untuk warga Afghanistan yang bekerja dengan NATO dan pasukan Amerika, tetapi tidak merinci dalam keadaan apa, jika ada, mereka dapat dievakuasi.
“Kami tidak akan mengizinkan warga Afghanistan meninggalkan negara itu kecuali tujuan mereka diketahui,” kata Mujahid.
Mujahid menyalahkan kondisi buruk di negara-negara di mana beberapa warga Afghanistan ditahan sementara visa mereka diproses setelah ribuan dievakuasi, kadang-kadang tanpa visa final, dengan menarik pasukan asing setelah Taliban mengambil alih negara itu pada Agustus.
Penerbangan evakuasi reguler yang diselenggarakan oleh Amerika Serikat melalui Qatar sebagian besar dihentikan pada bulan Desember karena ketidaksepakatan oleh pemerintah Taliban tentang siapa yang boleh naik, kata sumber kepada Reuters. – Paypza.com