
Pesawat-pesawat itu tidak melanggar wilayah udara Korea Selatan, kata Kepala Staf Gabungan Seoul
SEOUL, Korea Selatan – Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya mengerahkan jet tempur saat dua pesawat tempur China dan enam pesawat tempur Rusia memasuki zona pertahanan udaranya pada Rabu, 30 November.
Dua pembom H-6 China berulang kali memasuki dan meninggalkan Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (KADIZ) di lepas pantai selatan dan timur laut Korea Selatan mulai sekitar pukul 5:50 pagi (2050 GMT Selasa, 29 November), Kepala Staf Gabungan Seoul (JCS) ) dikatakan.
Mereka memasuki kembali zona tersebut beberapa jam kemudian dari Laut Jepang, yang dikenal di Korea Selatan sebagai Laut Timur, bersama dengan pesawat tempur Rusia, termasuk pembom TU-95 dan jet tempur SU-35, dan berangkat setelah 18 menit di KADIZ, JCS. dikatakan.
“Militer kami mengirim jet tempur angkatan udara menjelang masuknya pesawat China dan Rusia ke KADIZ untuk menerapkan langkah-langkah taktis dalam persiapan menghadapi potensi kontinjensi,” kata JCS dalam sebuah pernyataan.
Pesawat-pesawat itu tidak melanggar wilayah udara Korea Selatan, katanya.
Zona pertahanan udara adalah area di mana negara menuntut agar pesawat asing mengambil langkah khusus untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri. Tidak seperti wilayah udara suatu negara – udara di atas teritori dan perairan teritorialnya – tidak ada peraturan internasional yang mengatur zona pertahanan udara.
Moskow tidak mengakui zona pertahanan udara Korea. Beijing mengatakan zona itu bukan wilayah udara teritorial dan semua negara harus menikmati kebebasan bergerak di sana.
Pasukan Bela Diri Udara Jepang juga mengerahkan jet tempur setelah pembom China terbang dari Laut China Timur ke Laut Jepang, di mana mereka bergabung dengan dua drone Rusia, kata kementerian pertahanan Tokyo kemudian dalam siaran pers.
China dan Rusia sebelumnya mengatakan pesawat tempur mereka melakukan latihan bersama secara rutin.
Pada bulan Agustus, JCS melaporkan pesawat tempur Rusia memasuki KADIZ, tiga bulan setelah pesawat China dan Rusia melakukan serangan pada bulan Mei yang merupakan yang pertama setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menjabat.
Pada 2019, pesawat tempur Korea Selatan menembakkan ratusan tembakan peringatan ke arah pesawat militer Rusia ketika mereka memasuki KADIZ selama patroli udara bersama dengan China. – Paypza.com