
‘Rusia [provides] Saya pikir 30% sampai 40% dari pasokan ke Eropa. Tidak ada satu negara pun yang dapat menggantikan volume seperti itu,’ kata Menteri Energi Qatar Saad al-Kaabi
Baik Qatar maupun negara mana pun tidak memiliki kapasitas untuk mengganti pasokan gas Rusia ke Eropa dengan gas alam cair (LNG) jika terjadi gangguan akibat konflik antara Rusia dan Ukraina, kata menteri energi Qatar, Selasa, 22 Februari.
Dengan sebagian besar volume Qatar terkunci ke dalam kontrak jangka panjang sebagian besar untuk pembeli Asia, jumlah volume dialihkan yang dapat dikirim ke Eropa hanya 10% sampai 15%, Saad al-Kaabi menambahkan.
Komentar Kaabi memperbaharui kekhawatiran atas keamanan pasokan gas Eropa ketika ketegangan meningkat antara Rusia dan Ukraina pada Selasa setelah Moskow memerintahkan pasukan ke dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur.
“Rusia [provides] Saya pikir 30% sampai 40% dari pasokan ke Eropa. Tidak ada satu negara pun yang dapat menggantikan volume seperti itu, tidak ada kapasitas untuk melakukannya dari LNG,” kata Kaabi kepada wartawan pada konferensi gas di Doha.
“Sebagian besar LNG terikat dengan kontrak jangka panjang dan tujuan yang sangat jelas. Jadi, untuk mengganti jumlah volume itu dengan cepat hampir tidak mungkin,” katanya.
Jerman pada Selasa menghentikan proyek pipa gas Laut Baltik Nord Stream 2, yang dirancang untuk menggandakan aliran gas Rusia langsung ke Jerman. Langkah itu mengirim harga gas lebih tinggi pada hari Selasa.
Qatar dan negara-negara lain seperti Jepang baru-baru ini didekati oleh Amerika Serikat untuk mengalihkan pasokan gas ke Eropa jika konflik meningkat.
Sumber mengatakan kepada Reuters bahwa ekspor LNG Qatar telah lebih rendah selama beberapa hari terakhir karena dua kereta mega telah turun, faktor lain yang dapat membatasi jumlah cadangan yang akan dikirim ke Eropa.
Jepang mengatakan awal bulan ini akan mengalihkan beberapa kargo LNG ke Eropa setelah permintaan dari Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Namun, beberapa kargo yang tiba ke Eropa adalah kargo yang sudah dijadwalkan di bawah usaha patungan antara JERA Jepang dan EDF Prancis dan tidak ada tambahan pasokan tambahan.
Saat ini menghadapi musim dingin yang telah menghabiskan persediaan LNG, Jepang mengalami permintaan restocking sehingga membutuhkan lebih banyak pasokan LNG.
“Kami belum melihat sesuatu yang konkret terjadi pada pasokan. Itu jelas bisa berubah, tetapi jelas, Qatar dan Jepang akan terbatas dalam kemampuan mereka untuk membantu kargo ekstra jika Eropa kehilangan akses ke gas Rusia, ”kata Robert Songer, analis LNG di perusahaan intelijen komoditas ICIS. – Paypza.com