
‘Ini telah ditunda ke kemudian hari karena beberapa pemimpin ASEAN tidak dapat menghadiri pertemuan pada tanggal yang diusulkan,’ kata Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn. Kamboja adalah ketua ASEAN saat ini.
PHNOM PENH, Kamboja – Pertemuan puncak antara Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang akan diadakan akhir bulan ini telah ditunda dan penyelenggara akan mencari tanggal baru, menteri luar negeri Kamboja mengatakan kepada Reuters, Rabu, 9 Maret
“Ini telah ditunda ke kemudian hari karena beberapa pemimpin ASEAN tidak dapat menghadiri pertemuan pada tanggal yang diusulkan,” kata Menteri Prak Sokhonn melalui pesan teks. Kamboja adalah ketua ASEAN saat ini.
Amerika Serikat telah mengumumkan KTT akan diadakan pada 28 dan 29 Maret.
Namun Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menyarankan minggu ini bahwa pertemuan itu harus ditunda setelah beberapa negara ASEAN memintanya untuk diadakan dua hari sebelumnya.
Indonesia yang menjadi koordinator KTT tidak segera mengkonfirmasi penundaan tersebut setelah seorang pejabat sebelumnya mengatakan opsi untuk jadwal masih dibahas.
KTT tersebut dipandang sebagai bagian dari upaya AS untuk meningkatkan keterlibatan dengan wilayah yang dianggap Washington penting bagi upayanya untuk melawan kekuatan China yang sedang tumbuh. Itu telah diharapkan pada awal tahun, tetapi ditunda oleh kekhawatiran COVID-19.
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bulan lalu pertemuan puncak di Washington adalah “prioritas utama bagi Pemerintahan Biden-Harris” dan itu juga akan memperingati 45 tahun hubungan AS-ASEAN.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada bulan Desember KTT diharapkan untuk membahas krisis yang disebabkan oleh kudeta militer tahun lalu di Myanmar dan isu-isu seperti pemulihan pandemi, perubahan iklim, investasi dan infrastruktur.
Amerika Serikat mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya bermaksud untuk mengikuti jejak ASEAN dengan mengundang perwakilan non-politik dari Myanmar yang diperintah militer ke pertemuan puncak itu.
Blok tersebut sejak tahun lalu melarang junta menghadiri pertemuan-pertemuan penting karena kegagalannya menghormati kesepakatan untuk mengakhiri permusuhan di Myanmar yang telah menewaskan ratusan warga sipil dan membuat lebih dari 300.000 orang mengungsi. – Paypza.com