
Warga Ukraina akan diberikan bantuan deportasi dan akses ke izin kerja di bawah program yang dikenal sebagai Status Dilindungi Sementara
WASHINGTON DC, AS – Pemerintahan Presiden AS Joe Biden akan memberikan keringanan deportasi sementara dan izin kerja kepada puluhan ribu warga Ukraina yang sudah berada di Amerika Serikat tetapi tidak dapat kembali ke Ukraina karena konflik militer dengan Rusia, Departemen AS dari Homeland Security (DHS) mengatakan pada Kamis, 3 Maret.
Langkah itu akan memungkinkan warga Ukraina di Amerika Serikat mulai 1 Maret untuk tetap dan bekerja secara legal selama 18 bulan, kata DHS, setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina dalam salah satu serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Diperkirakan 75.000 warga Ukraina akan memenuhi syarat untuk melamar program tersebut, kata DHS.
Biden menyerang Presiden Rusia Vladimir Putin, melarang penerbangan Rusia dari wilayah udara Amerika pada Selasa dalam pidato kenegaraan yang didominasi oleh krisis di Ukraina.
Warga Ukraina akan diberikan bantuan deportasi dan akses ke izin kerja di bawah program yang dikenal sebagai Status Dilindungi Sementara (TPS). Program ini memberi imigran yang tidak dapat kembali ke negara mereka dengan aman karena keadaan luar biasa seperti konflik kekerasan atau bencana alam kemampuan untuk tinggal dan bekerja di Amerika Serikat secara legal untuk jangka waktu tertentu.
“Serangan Rusia yang direncanakan dan tidak diprovokasi di Ukraina telah mengakibatkan perang yang berkelanjutan, kekerasan yang tidak masuk akal, dan warga Ukraina terpaksa mencari perlindungan di negara lain,” kata Sekretaris Alejandro Mayorkas dalam sebuah pernyataan tertulis.
Sebelumnya pada hari Kamis, Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) mengatakan bahwa mereka telah menghentikan penerbangan deportasi ke Ukraina karena “krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.”
Lebih dari 1 juta orang Ukraina telah melarikan diri dan mulai tiba di negara-negara tetangga di Eropa tengah sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebut Moskow sebagai “operasi khusus.” – Paypza.com